Tidung: The Weekender's Beach
Warna air laut di depan saya semakin memuda, biru tua yang telah menjadi pemandangan saya selama tiga jam tadi digantikan oleh hijau bening yang menyegarkan mata. Keheningan di kapal kayu berkapasitas 100 orang ini berubah ramai, mereka yang tadinya terlelap jenuh kini telah sadar kembali dan mengisi kapal dengan celetukan-celetukan atau obrolan antusias karena akan segera sampai di Pulau Tidung. Berisik mesin kapal berganti suara riak air yang mengombang-ambingkan kapal tumpangan kami untuk segera bersandar di dermaga. Saya tengok penunjuk waktu di tangan saya, hampir pukul 10.00, hari masih begitu muda untuk menikmati akhir pekan di Pulau Tidung.