Posts

Showing posts from March, 2011

Tentang Sebuah Hubungan

Image
Kata orang, cerita cinta yang pernah dilalui seseorang turut menempa kepribadian orang tersebut dalam rangka menjalani hidup. Kata pengalaman, cerita cinta yang pernah dilalui seseorang membentuk satu persatu watak dan pembelajaran dalam mengambil keputusan atau menetapkan langkah. Ada pula yang bilang bahwa kita sebagai manusia tidak akan pernah belajar tentang bagaimana rasa sakit sesungguhnya dan sulitnya bangkit dari keputusasaan jika belum pernah mengalami patah hati atau sakit hati. Terdengarnya berlebihan, tapi opini macam itu memang pernah saya dengar. Benar atau tidak, sedikit banyak saya pernah mengalami hal serupa dan pengalaman nyatanya memberikan pengetahuan tentang bagaimana menjadi lebih kuat untuk diri sendiri melalui kisah asmara pahit yang menorehkan luka busuk di hati. Tampaknya besar sekali peran kisah asmara yang dialami seseorang terhadap bagaimana ia akan menjalani hidup. Saya pernah berpikir, secara tidak sengaja, lebih tepatnya terinspirasi dari lirik lagu

Tentang Pertemanan

Belakangan ini otak saya sering menghubung-hubungkan beberapa mitos yang sering saya dengar, mengenai menjadi dewasa. Kalimat-kalimat seperti, “We’ll always end up alone” atau “Pada akhirnya hanya akan ada beberapa teman yang tersisa di sisimu, dari sanalah kau tahu siapa yang benar-benar seorang teman,” dan lainnya. Mungkin di antara kalian juga ada yang sering menulis, berpikir, mendengar, mengalami, mengamini, dan bergelut dengannya. Kebanyakan dari mitos-mitos melalui kata mutiara/peribahasa/kata bijak ini saya dengar dalam fase—yang kata mereka fase ‘menjadi dewasa’—tepatnya masa-masa sekarang. Masa di mana tidak ada lagi ikatan resmi yang mengondisikan saya dan teman-teman saya bertemu secara rutin seperti pada masa sekolah hingga kuliah.  Jujur saja, isu satu ini merupakan titik yang berat. Ketika angkatan saya mulai memasuki masa kelulusan dan satu persatu pergi, seringkali saya dan teman-teman saya itu mengekspresikan kerinduan satu sama lain

Perihal Menjadi Sarjana Hari Ini

Image
Menyelesaikan kuliah dan menyandang gelar Sarjana adalah tujuan akhir yang pasti ada di benak mahasiswa. Ketika masih berada di tingkat awal perkuliahan, rasanya masuk akal untung merancang timeline mengenai berapa lama lagi tahun yang tersisa untuk mengejar gelar tersebut. Sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan rasa yang dihadapi ketika kamu menjadi mahasiswa tingkat akhir.   Saya ingat ketika masih berada di masa awal-tengah perkuliahan, berarti sekitar 2006-2008. Sudah terancang dalam otak saya kalau saya pasti mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu, yaitu empat setengah tahun, yang sebenarnya adalah tergolong cepat untuk anak-anak jurusan Jurnalistik Fikom Unpad. Yah, begitulah memang manusia, idealis dalam imajinasi dan rencana, namun penuh tabrakan dan benturan dalam praktik. Sayangnya, saya termasuk ke dalam golongan manusia yang sulit mengelak pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi jalannya rencana berubah ke sana ke mari.

Wounded Heart

Suhu Bandung malam ini terpantau 21° Celcius, demikian yang  terbaca di halaman utama mikro blog populer ini. Sejak sore hujan mengguyur seluruh wilayah Bandung secara bergantian, tadi siang deras di wilayah Barat, kini Bandung Timur sudah kuyup. Tetes-tetes air hujan memenuhi kaca depan mobilku, membuat pandangan buram, hanya tampak buliran bening berwarna kuning akibat diterpa biasan lampu jalan dan kendaraan yang lalu lalang. Suara “cetak cetuk” lampu sen semakin mengganggu hingga akhirnya kuhentikan saja. Udara dalam mobil begitu dingin menusuk hingga kutarik lengan jaket yang tadinya tergulung hingga siku sampai menutupi pergelangan tanganku. Hufff.... Kuhela hembus napas yang berat, terasa tak tentu, serasa mengembuni paru-paruku seperti embun hasil pertarungan suhu mulai melapisi kaca-kaca mobilku. Diam dalam kesendirian diriku di balik kemudi, latar suara Morrissey yang sengau melantunkan ‘ Let Me Kiss You ’  menguasai ruang tertutup yang