Posts

Showing posts from September, 2012

Karangan Angan

Kamu merapatkan jari-jarimu dan membentuk cekungan dengan telapak tanganmu lalu mendaratkannya di pipiku. Tanpa kata-kata, kamu menatapku dan mata itu hanya bergerak saat kamu mengedipkannya. Berselang dua detik kemudian kamu mengusapkan ibu jarimu ke kulit pipiku sambil terus mengamati air wajahku yang tak berubah: diam. Kedua bola mata itu layu, sekaligus tegas dan menyiratkan pandangan yang seolah berkata, "Hari ini sungguh melelahkan, sebaiknya kita tidur saja." Tapi kamu tidak beranjak, melainkan tetap memandangiku lekat sembari mengusap ibu jarimu itu berulang-ulang ke arah yang berlawanan. Dua menit berselang, kamu tak juga berhenti dan aku makin tak mengerti harus apa. Apa? Aku tidak ingin kamu berhenti menatapku saat itu dan aku juga tidak ingin waktu berlalu hingga jari-jarimu terpaksa lepas landas dari kulit pipiku. Dua puluh menit waktu telah berputar, namun pergerakan kita di seluruh sudut ruangan ini masih terselimuti oleh diam. Krrrrrr.... Keran di wastafe

Perkara Bahagia

Beberapa minggu ini berlalu dengan sebukit renungan yang makin mencambuk. Tidak cuma terjadi pada saya, tapi juga pada beberapa teman dan beda kasus pula. Ada yang mempersoalkan cinta terhadap pasangan, cinta terhadap pekerjaan, juga cinta terhadap diri sendiri. Hingga terlintas rangkuman dari macam-macam renungan tersebut: semua bicara soal kebahagiaan.  Kita pasti menemukan aneka perkara yang menyematkan dirinya di pundak manusia di tiap waktu. Alhasil, semua itu akan memancing keluh-kesah dan keresahan yang berujung pada pertanyaan, "Bagaimana caranya supaya saya lebih bahagia dari sekarang?" Saya yakin jawaban dari pertanyaan inilah yang dicari. Ketika satu orang mengeluhkan persoalan hubungannya dengan sang kekasih yang jarang bikin damai, orang lain juga sedang mencaci-maki atasannya di kantor yang dirasa tidak punya rasa kemanusiaan. Di kubikel lain, ada pula yang sedang frustasi karena tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang tambahan untuk melunasi utang. La