Catatan tentang Balikpapan #1
Tiga minggu berdiam di kota yang selalu ramah dengan mataharinya menggelitik saya untuk sedikit bercerita tentang Balikpapan, kota asal tempat saya lahir dan tumbuh. Lima tahun saya sudah meninggalkan kota di bagian timur Pulau Kalimantan karena alasan akademis yang menerbangkan saya ke belahan barat Pulau Jawa, Bandung alias Jatinangor tepatnya. Waktu-waktu menikmati Balikpapan hanya saya dapatkan paling tidak dua kali dalam setahun dan di akhir 2010 hingga awal 2011 ini, saya memiliki waktu yang lebih untuk berdiam di sini karena status pengangguran (hasil dari gelar Sarjana yang sudah saya dapatkan Desember lalu) yang kini menjadi label tambahan di diri saya. Saya tidak akan menampilkan data-data statistik karena memang saya hanya ingin bercerita dari sudut pandang saya sebagai warga kota ini. Jujur saja, kepulangan saya di akhir 2010 dan awal 2011 ini membuat saya menyadari bahwa pesatnya perkembangan kota ini jika dibandingkan dengan Balikpapan yang saya ke...