Posts

Showing posts from April, 2014

Nihil

Cerita Pendek "Kenapa kamu tidak bilang saja bahwa aku salah?" tanyamu. "... Apa itu yang kamu inginkan?" aku balik bertanya, malah jadi bingung. Kamu terdiam, lalu menghela napas. Napas yang berat bunyinya. "Nggg... Rasanya bakal lebih mudah untuk kudengar," katamu, tersirat pula rasa bingung di sana. "Aku terbiasa dinilai," ujarmu. Kedua mata kecil itu meredup, pelipismu menegang dan air mukamu penuh riak keresahan. "Bagiku, akan lebih mudah untuk dinilai salah, benar, kurang, terlalu, atau lainnya, agar aku bisa menentukan sikap untuk mengatasi hal itu. Sedangkan kamu, kamu tidak pernah menilaiku. Kamu selalu mementingkan apa yang aku rasakan dan inginkan. Belum pernah ada yang begitu." Aku latah menghela napas. Antara menyesal dan menjadi lega, keduanya campur aduk. "Aku cuma ingin kamu sadar kalau tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sanggup mengerti perasaan orang lain sepenuhnya. Masing-masing manusi...