Desember 2012 (Part 1)


Ada beragam alasan bagi kebanyakan orang untuk merasakan hal yang berbeda tiap Desember datang. Sebagian besar bisa jadi antusias menyambutnya karena tahu liburan akhir tahun akan tiba. Sebagian lainnya adalah mereka yang merayakan hari Natal setiap tanggal 25. Keriaan hari raya umat Kristiani inipun jadi keriaan banyak orang karena berdekatan dengan pergantian tahun. Ya, semua itu terjadi hanya di bulan Desember. Tapi bagi saya, kebahagiaan di bulan Desember tahun ini menjadi berlipat ganda.

Saya dan pacar terlahir di bulan yang sama, terpaut 1 tahun 9 hari. Dia dilahirkan pada 4 Desember 1986 dan saya 13 Desember 1987. Ini jelas bukan kesengajaan yang membuat kami bisa jatuh hati satu sama lain. Tapi dua hari penuh rasa syukur yang jatuh berdekatan ini tentu bikin saya dan dia memiliki antusiasme yang beririsan tiap Desember tiba.

Tahun ini adalah kali ketiga pacar saya merayakan hari jadinya bersama dengan saya. Pertama, pada Desember 2010, ketika hubungan kami ini masih berupa bibit yang baru ditanam. Ia datang ke Jakarta untuk mengantar kepergian saya ke Inggris tepat di dini hari pada pertambahan usianya kala itu. Lalu, setahun setelahnya, saya diberikan kesempatan untuk bisa pulang ke kota asal kami untuk merayakan ulang tahunnya di sebuah lounge di Balikpapan. Perayaan sederhana yang terasa begitu berarti karena waktu itu kami berdua masih berada di fase “sangat teramat tidak kuat menjalani LDR” yang sudah terjalin selama satu tahun. 
Valentino's Birthday, 2011
Beruntunglah, pada 4 Desember 2012 lalu, pacar saya ditugaskan untuk mengikuti sebuah pelatihan dari kantornya di Jakarta. Ini berarti: lagi-lagi bisa merayakan ulang tahunnya bersama saya! Tentu saja ini merupakan ketidaksengajaan yang patut kami syukuri. Perayaan sederhana yaitu makan malam berdua yang saya selingi dengan kejutan kecil di Bluegrass pun mewarnai Selasa malam itu. Senang? Jelas! Karena jujur saja, saat itu saya tidak punya banyak waktu untuk melakukan persiapan khusus demi melancarkan kejutan yang berskala besar. Akhirnya, saya mengajukan permintaan khusus pada pihak Bluegrass untuk mengeluarkan kue ulang tahun dan diantar dengan iringan nyanyian “Happy Birthday” dari para staf restoran tersebut. Bahagia rasanya bisa menorehkan senyum di wajah pria tersayang saya itu setelah penat seharian sama-sama menyelimuti kami akibat rutinitas masing-masing.

Valentino's Birthday, 2012

Lalu, tibalah hari spesial. Walaupun di malam pergantian hari menuju 13 Desember saya tidak mendambakan apapun, tapi ternyata Tuhan masih memberikan saya sebuah hari yang sangat mengejutkan! Sekitar pukul 00.30 pada tanggal saya bertambah usia menjadi 25 tahun, sahabat-sahabat saya tanpa disangka datang ke apartemen sambil membawa dua potong donat yang ditancapi oleh lilin angka 115 (maksudnya adalah 25, tapi mereka tidak berhasil mendapatkan lilin angka 2, maka jadilah usia saya setua vampir) dan nyanyian “Happy Birthday” di saat kakak saya membuka pintu apartemen. Surprise!! Yes, I was so surprised at the moment! Mengapa? Karena bagi saya, di fase usia sekarang yang telah dipenuhi oleh skala rutinitas dan kesibukan yang bertambah, rasanya makin sulit untuk mengatur sebuah rencana “kejutan”, seperti yang sering kami lakukan saat masa perkuliahan. Tapi ternyata mereka masih merelakan waktunya dijarah oleh sesi surprise for the birthday girl. Malam itu saya bahagia, dan ini tentu saja berkat kerjasama apik antara kakak saya, Kak Nandy dengan Gebi, Jilo, Boti, Randy, Annel, dan Janu, juga Anka yang datang menyusul tak berapa lama setelahnya. Terima kasih banyak untuk kalian, karena di tengah kesibukan kita yang makin memisahkan irisan waktu bersama ini kalian masih sempat untuk mengisi malam itu dengan kebahagiaan.

Mine, 13 Desember 2012
Itulah sekian rasa syukur yang saya dekap di awal Desember 2012. Tak peduli seberapa besar/kecil skala konsep yang dirancang, tapi kasih sayang sederhana itu mampu membuat kita merasa sangat bahagia. Bukan soal kuantitas, tapi kualitas dari makna yang berhasil orang lain ukir dalam indra perasa kita. Memberi dan diberi: dua hal yang telah menyeimbangkan kebahagiaan saya dengan membaginya bersama kalian.*** (bersambung ke Part 2)

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Sebuah Hubungan

Ulasan Musik: London Grammar

[Ulasan Buku] Manuscript Found in Accra