Cobaan

Tiba-tiba terlintas gagasan asmun ("asal muncul", temennya "asbun-asal bunyi") dalam benak saya, yaitu: mungkin saya harus kembali menggunakan mesin tik. Di bayangan saya, mengerjakan komposisi tulisan dengan perangkat kuno tersebut pastilah bebas gangguan. Mesin tik cuma tentang si pengetik dan kertas. Tidak ada tampilan layar lain selain kertas yang bakal diisi dengan jalinan kata, buah pemikiran dan imajinasi si pengetik. Tidak ada jaringan internet, maka otomatis laman situs juga nihil. Bagi saya, ini artinya: tidak ada pengalih perhatian -selain tidur, makan, mandi, ke kamar mandi- yang bisa membuyarkan konsentrasi dan menggoyahkan "iman" tiap detik, saat pikiran harusnya sedang berkonsentrasi penuh untuk bertutur. 

Tapi, setelah dipikir-pikir, jalan pikiran saya yang terbalik. Simpelnya sih, jangan mau digoda oleh jaringan internet, karena yang mengaktifkan segala laman situs itu, kan, jari-jari saya sendiri! Ya ampun, lemah. Pfftt.




Comments

  1. Hahaha! kalo gue pake mesin tik pasti tangan akan beralih ke smartphone..ga kuat mental ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya juga sih, Din. Ahahahahaks. Ini abisan gw kesel bet, gabisa fokus ;))))

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tentang Sebuah Hubungan

[Ulasan Buku] Manuscript Found in Accra

Ulasan Musik: London Grammar