Semalam Tentang Rasa

Mengingat lalu, mengunyah usah
Datanglah kemari,
Perlahan,
Tak perlu kau berlari,

Membasuh muka, pertanda buka
Jelanglah pagi,
Perlahan,
Hendak melangkah pergi,

Meredam riuh, menelan gemuruh
Kenali malam,
Perlahan,
Syahdunya belum tentu buram,

Mungkin mataku hanya belum mampu raba penglihatanku.


Kita serba tak tahu, pun tak pasti. Seperti apa indahnya jatuh cinta pun kita tak tahu, apakah kita sedang jatuh terhadap cinta satu sama lain? Bila memang iya, mengapa semua terasa indah saat kita tak saling memiliki? Bukankah itu indahnya cinta? Untuk bertanya, bagaimana rasanya memiliki.

Bandung, 3 Februari 2010

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Sebuah Hubungan

[Ulasan Buku] Manuscript Found in Accra

Ulasan Musik: London Grammar